Terobosan Komisi Vaskular HBTKVI : Telemedisin khusus Gangguan Pembuluh Darah (Vaskular) untuk Pasien ISOMAN

Gangguan Vaskular (Pembuluh Darah) juga menyerang pasien-pasien yang terkonfirmasi COVID-19. Lebih ekstrem, sebuah studi menyebutkan bahwa SARS-CoV-2 menyebabkan kerusakan fungsi endothel melalui Downregulasi ACE (angiotensin-converting enzyme) 2 (circresaha vol 128, issue 9, 30 April 2021;p1323-26). Gangguan yang dimaksud tadi berupa Tanda atau Gejala2 6P, yakni antara lain Pain (Nyeri), Pallor (Dingin), Paresthesia (Kesemutan), Pulseless (Denyut Nadi Menghilang), Paralysis (Kaku Otot).

Gangguan tersebut dapat terjadi pada setiap fase Infeksi COVID-19, bahkan masalah tersebut juga dapat timbul sebagai komplikasi pasca isolasi. Gangguan tersebut berupa Nekrosis Avaskular (Kematian Jaringan akibat terganggunya aliran darah, biasanya pada Jari kaki ataupun tangan).

Komisi Vaskular HBTKVI tergerak dalam Pengabdian negeri pada penanganan COVID19 melalui Teknologi Kesehatan, Bersama Vascular Indonesia, Platform Telemedisin Kesehatan Vaskular Nasional, dengan berkolaborasi dengan Fasyankes tempat Praktek anggota HBTKVI yang tergabung dalam Misi Sosial Kemanusiaan tersebut.

Professor.Dr.Dr.med.dr Paul L. Tahalele SpB, Sp.BTKV(K)VE, Ketua HBTKVI mengatakan, Sudah saatnya Organisasi Profesi lebih konkrit menunjukkan kepedulian yang memahami apa yang pasien butuhkan (Patient Care Centered & Orientation) pada era Pandemi ini, tentu dengan Mengindahkan aspek Etik & Legal penyelenggaraan Layanan Kesehatan, dengan mengedepankan Manusia (Dokter) yang mengendalikan Teknologi (Telemedisin), bukan sebaliknya, oleh karena Pasien itu membutuhkan Layanan dengan Hati & Nurani, yang melekat pada Manusia dalam hal ini, Dokter Indonesia.

Bagi Pasien-pasien ISOMAN maupun setelahnya, bila merasakan ke-6 Tanda & Gejala tersebut diatas, dapat meng-Klik tanda Whatsapp atau QRCode yang telah disediakan, lalu ikuti instruksi Tim Telemedisin Vascular Indonesia.